Teknisi Medis Darurat (TMD) atau Emergency Medical Technician (EMT) juga dikenal sebagai teknisi ambulan, atau mungkin kalau di Indonesia disebut perawat ambulan, adalah tenaga profesional kesehatan yang menyediakan layanan medis darurat.  Tapi yang jelas EMT / TMD paling sering ditemukan bekerja di ambulan dan memberikan Tindakan kegawat daruratan sebelum pasien sampai di rumah sakit.

• Ok, biar enak saya bikin kesepakatan awal di sini, semoga anda setuju. Saya akan gunakan istilah atau singkatan TMD untuk Teknisi Medis Darurat, menurut hemat saya inilah yang paling pas saat ini.

EMT kalau di luar negeri sering digunakan oleh layanan ambulan swasta, lembaga EMS (Emergency Medical System) kota, pemerintah, rumah sakit, dan pemadam kebakaran.

Di Indonesia khususnya di kota besar sudah dimulai, contohnya yang sudah bagus adalah di Jakarta, ada 119 dan 118.

EMT di luar negeri dapat gaji yang lumayan tinggi bahkan ada yang lebih tinggi dari gaji seorang perawat padahal Pendidikan formalnya sangat singkat dan terkesan hanya semacam kursus / pelatihan selama 1 tahun. 

Walaupun belum ada sebutan resmi TMD tapi jenis pekerjaan itu sekarang sudah ada di Indonesia yang pelakunya adalah lulusan perawat yng bekerja di ambulan pra rumah sakit.

Mereka dapat panggilan kalau ada kecelakaan di jalan raya atau panggilan dari rumah untuk menolong orang yang sakit dan perlu di bawa ke rumah sakit secepatnya pakai ambulan.

Pernah dalam suatu webinar keperawatan gawat darurat saya sampaikan ide untuk membuat atau merintis profesi baru yang bernama TMD/EMT di Indonesia, tapi ternyata sambutannya diluar dugaan, sebagian besar perawat menolak dan hanya sedikit yang menyatakan dukungannya, tapi apapun alasannya memang harus dicoba dan diperjuangkan.

Setelah saya telusuri kenapa mereka nggak setuju dengan adanya TMD ini adalah ada rasa khawatir dan takut bagi sebagian besar perawat karena katanya akan mempersempit peluang kerja mereka. “Sebagian besar lulusan perawat sekarang banyak yang masih nganggur eehh kok malah membuat profesi baru? Aneh kan?”, begitu kata mereka.

Bayangan saya sederhana saja, suatu hari nanti  di Indonesia ada institusi penndidikan yang membuka jurusan EMT / TMD dan lulusannya bekerja sebagai teknisi medis darurat  di berbagai layanan ambulan di kota-kota besar seluruh Indonesia.

Dan sedikit angan atau mimpi yang melambung tinggi adalah banyak TMD/EMT dari Indonesia bekerja di luar  negeri.

Beberapa Langkah yang harus ditempuh adalah pendekatan birokrasi ke para pemangku kebijakan, mencari investor yang mau bekerja di sektor Kesehatan dan mempeersiapkan SDM untuk persiapan berdirinya Pendidikan TMD/EMT di Indonesia. Perlu Kerjasama antar Lembaga untuk mewujudkan semua ini.

Saya optimis insya Alloh suatu hari bisa terwujud di Indonesia.

Sebagai Langkah pendahuluan saya mengenalkan TMD / EMT kepada perawat Indonesia dengan mengajak mereka bekerja sebagai EMT di Abu Dhabi. Alhamdulillah sudah ada yang berangkat dan kelihatannya mereka suka dengan profesi baru dan segala tantangannya.

Biarlah mereka kelak yang bercerita apa itu TMD/EMT, dan seberapa penting keberadaannya di system pelayanan Kesehatan di suatu negara atau kota.

Berbagai Langkah nyata sedang dilakukan untuk mewujudkannya dengan target 2 atau 3 tahun bisa menjadi nyata dan ada di Indonesia.

Salam Indonesia Bisa dari Imam Abu ahmad

Abu Dhabi 22 Juli 2021.