Banyak orang yang mengira bekerja di luar negeri itu selalu enak dengan segala ceritanya. Kalau kita tengok di media sosial orang yang bekerja ke luar negeri jalan-jalannya pun keluar negeri. Punya mobil, makan dan minum di restaurant yang mahal, foto terbaik di tempat yang paling cantik itulah yang akan dishare di media sosial.
Tapi dibalik itu kita tidak pernah tahu seberapa berat perjuangan mereka, kesusahan mereka, tangisan mereka di negeri orang karena memang yang hal-hal seperti itu nggak perlu dishare dan mungkin harus ditutupi. Begitu juga motivator- infuencer yang rajin ngepost di media sosial termasuk saya, mereka jarang mengekspose keadaan mereka yang sebenarnya. Alasannya karena memang tujuannya untuk memotivasi jadi yang diceritakan ya tentu yang baik-baik saja.
Sebenarnya ada banyak masalah dan tantangan yang harus dihadapi oleh pekerja migran di mana pun berada dan pastinya di UAE juga. Salah satu tantangan penting yaitu masalah culture shock, yang kadang-kadang kalau tidak siap bisa jadi shock betulan.
Sebelum melenceng lebih jauh dari judul, ayok kita Kembali bahas tentang pentingnya mengenal budaya negara lain. Kali ini saya akan membahas culture shock atau bisa diartikan kejutan budaya yang ada di tanah arab khususnya di Uni Emirat Arab.
Culture shock sering diartikan dengan pengalaman mengejutkan yang dialami seseorang karena kurang tahu budaya, way of life atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang atau masyarakat dari negara tertentu. Biasanya dialami oleh orang yang baru pertama kali jalan-jalan ke luar negeri. Biasanya orang akan membuat standard penilaian itu dari budaya yang berasal dari daerahnya sendiri dengan budaya yang baru mereka lihat.
Bagi teman-teman yang berasal dari Indonesia dan akan bekerja di negara arab, khususnya Uni Emirat Arab harus mengenal adat istiadat yang ada di sana. Untuk budaya local UAE sebenarnya tak jauh beda dengan yang ada di Indonesia, karena berangkat dari akar budaya Islam yang sama. Dalam kontek budaya Islam di UAE masih terasa lebih konservatif dari pada Indonesia yang sudah mengarah ke liberal. Jadi hanya perlu sedikit lebih taat dengan rambu-rambu yang ada.
Dan menurut saya yang akan membuat culture shock di UAE itu adalah budaya dari luar yang sudah mulai banyak menyebar di sana. Sebagaimana kita tahu bahwa Emirat Arab penduduk lokalnya hanya sekitar 12 % saja dan sisanya adalah orang expat dari berbagai negara kumpul di sana. Lebih dari 180 kebangsaan berkumpul di UAE untuk cari penghidupan dari berkah minyak yang berlimpah.
Mungkin anda akan kaget ketika tahu bahwa hidup bareng tanpa nikah tapi serumah dan punya anak bagi orang Phillipina itu adalah lumrah dan nggak masalah. Yang kata mereka daripada menikah nanti cerainya susah kalau ada masalah.
Hal serupa juga banyak dilakukan oleh orang yang menganut budaya barat, dan karena saking banyaknya dan demi menghormati budaya mereka maka sejak tahun 2021 kemaren pemerintah UAE mengesahkan undang-undang yang intinya tidak melarang hidup serumah walau tanpa ikatan pernikahan. Bahkan kalau mau mereka bisa meregistrasikan anaknya kalau mereka bisa menunjukan bukti bahwa memang betul anak biologisnya. Dan kalau ini terjadi di Indonesia, pasti anda akan tahu gimana jadinya.
Kalau anda ke Dubai mungkin akan kaget Ketika anda melihat lebih banyak orang yang berpakaian seksi daripada yang berjilbab syar’i. Di mall-mall pemandangan menarik seperti itu sudah biasa, walaupun ada pengumuman bahwa pengunjung harus memakai pakaian yang sopan atau modesty. Pernah iseng nanya ke security di mall, yang termasuk kategori pakaian nggak sopan itu yang seperti apa? Anda bebas berpakaian apapun asal bukan pakaian renang / bikini.
Itulah sedikit contoh culture shock yang mungkin akan anda temukan di Uni Emirat Arab.
Silahkan share kalau anda punya pengalaman yang menarik.